logo

Aplikasi SIPP

Aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP), merupakan aplikasi administrasi dan penyediaan informasi perkara baik untuk pihak internal pengadilan, maupun pihak eksternal pengadilan. Pengunjung dapat melakukan penelusuran data perkara (jadwal sidang sampai dengan putusan) melalui aplikasi ini.
Aplikasi SIPP

SIWAS

Aplikasi yang disediakan oleh Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI, untuk melaporkan suatu perbuatan berindikasi pelanggaran yang terjadi di lingkungan Mahkamah Agung Republik Indonesia atau Peradilan dibawahnya.
SIWAS

Himbauan Ketua Mahkamah Agung RI

Himbauan Ketua Mahkamah Agung RI untuk 4 (empat) Lingkungan Peradilan
Himbauan Ketua Mahkamah Agung RI

20210831112634

20210831121314

20210831113426

20210831121702

20210831114318

 

 

 

20210831121001

20210831122158

20210831122517

20230529115207

20230615100936

218 Anak di Bojonegoro Ngebet Nikah, Rerata Terlanjur Zina

Reporter: Rizki Nur Diansyah

blokBojonegoro.com - Sebanyak 218 anak dibawah umur di Kabupaten Bojonegoro ngebet melakukan pernikahan. Rerata mereka beralasan telah terlanjur zina dengan pasangannya sebelum melakukan pernikahan sah.

Jumlah tersebut berdasarkan data pengajuan dispensasi kawin (Diska) yang dihimpun blokBojonegoro.com di Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Bojonegoro, sejak Januari hingga Juli 2024 ini.

Koordinator Aliansi Peduli Perempuan dan Anak (APPA) Bojonegoro, Nadifatul Hima mengungkapkan, tingginya angka pernikahan anak dibawah umur ini juga menjadi pemicu meningkatnya angka perceraian di Kota Migas (sebutan lain Bojonegoro).

"Pasangan anak yang menjalani rumah tangga ini secara usia belum cukup matang, sehingga pola pikirnya masih belum dewasa dalam mengambil keputusan," ujarnya, Rabu (7/8/2024).

Perempuan yang juga sebagai presidium Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Jatim ini menambahkan, jika pemicu meningkatnya perceraian memang kompleks, namun sudah seharusnya negara hadir untuk menekan, terutama terkait dengan pernikahan dini.

"Kita pernah usulkan ke Pemkab dalam hal ini Dinas Pendidikan maupun DPRD, agar pendidikan tentang pernikahan ini dimasukan pada kurikulum sekolah,” terang perempuan yang kerap disapa Hima itu.

Sementara itu, Panitera PA Bojonegoro, Solikin Jamik mengatakan, diska itu diajukan karena kedapatan berbuat zina tapi belum hamil, serta adanya kekhawatiran orang tua akan pergaulan anaknya yang sudah lama pacaran.

Akhirnya, lanjut Solikin, PA mengabulkan permohonan diska karena memperhatikan asas kemanfaatanya lebih besar, atau bisa berdampak buruk jika tidak dikabulkan, terutama bagi mereka yang sudah berbuat zina dan hamil.

"Sesuai yang diamanahkan undang-undang, suami istri bisa menikah pada usia minimal 19 tahun," imbuhnya.

Meski demikian, Solikin Jamik menyebut, jika pernikahan dini dengan meminta dispensasi kawin merupakan akibat, sebab utamanya adalah masalah pendidikan.

“Karena mayoritas (pemohon diska) merupakan anak putus sekolah," pungkasnya

Untuk diketahui, dalam kurun waktu yang sama, yakni di Januari hingga Juli 2024, ada sebanyak 1.401 pasangan yang mengajukan cerai. Dari jumlah tersebut sebanyak 1.029 perkara merupakan cerai gugat, atau yang mengajukan pihak istri, sedangkan sisanya 372 merupakan cerai talak, atau yang mengajukan pihak suami. [riz/red]

Sumber : https://blokbojonegoro.com/2024/08/08/218-anak-di-bojonegoro-ngebet-nikah-rerata-terlanjur-zina/?m=1

Jadwal Sidang  

Aplikasi Pendukung

20181015041140 20181015044938 20181015045006 20181015045036 20181015045131

20181015045217 20181015045242 20181015045303 20181015045329 20191004131149

20191008074832 20210831124953 20220915083108 20200428095927

 

Hubungi Kami

Pengadilan Agama Bojonegoro Klas IA

Jalan MH. Thamrin No.88
Bojonegoro,
Jawa Timur

(0353) 881235
(0353) 892229
This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

Instagram   fb   youtube   twitter

Tautan Pengadilan

Pengadilan Agama Bojonegoro@2024