Dari Tembok Cina ke Peringkat 7 Nasional: PA Bojonegoro Ukir Tinta Emas dengan Komitmen Integritas 2.000 Tahun
Bojonegoro I 13 Oktober 2025
Integritas dan kesadaran anti gratifikasi mendapat penekanan kuat dalam pembinaan pagi di lingkungan Pengadilan Agama (PA) Bojonegoro. Wakil Ketua PA Bojonegoro, Bapak Miftahul Huda, S.H.I., S.H., M.H., menyampaikan pesan berbobot tersebut dengan mengambil inspirasi dari sejarah pembangunan Tembok Besar Cina. Dalam materinya, beliau mengupas tuntas filosofi di balik pembangunan benteng raksasa tersebut. beliau menyoroti betapa besarnya komitmen kerajaan di masa lalu, yang mampu mempertahankan proyek sepanjang 22.000 kilometer itu selama kurun waktu 2.000 tahun. "Pembangunan Tembok Cina bukan hanya tentang fisik, melainkan cerminan komitmen dan ketahanan yang luar biasa dari suatu peradaban," ujar beliau. "Panjang tembok 22.000 kilometer yang dikerjakan selama 2.000 tahun adalah bukti nyata bahwa upaya besar membutuhkan keseriusan dan konsistensi lintas generasi."
Pesan ini disampaikan untuk menggugah kesadaran seluruh pegawai agar memiliki semangat yang sama: komitmen abadi dalam menjaga integritas diri dan menolak segala bentuk gratifikasi. Komitmen yang kokoh diharapkan mampu menjadi "tembok pertahanan" moral bagi setiap insan peradilan, sekokoh Tembok Besar Cina, demi mewujudkan lembaga peradilan yang bersih dan berwibawa. Kemudian beliau juga menyampaikan bahwa Pengadilan Agama (PA) Bojonegoro kembali mengukir tinta emas di penghujung tahun 2025. Berdasarkan "Draf Penilaian Kinerja Satuan Kerja Triwulan III Tahun 2025" yang dirilis oleh Badan Peradilan Agama (Badilag) Mahkamah Agung RI, PA Bojonegoro untuk sementara menduduki peringkat ke-7 terbaik dari 117 Pengadilan Agama Kelas IA se-Indonesia. Prestasi ini bukan loncatan sesaat, melainkan penegasan atas konsistensi kinerja. Sejak Triwulan I, PA Bojonegoro selalu berhasil masuk dalam jajaran 10 besar terbaik, membuktikan bahwa pengadilan ini bukan sekadar satuan kerja biasa.
Mengukur Kinerja 26 Aspek: Yustisial dan Administratif
Penilaian bergengsi ini mengukur performa selama tiga bulan (triwulan) secara menyeluruh, mencakup 26 aspek detail yang membandingkan kualitas antar pengadilan dengan klasifikasi serupa (Kelas I A). Penilaian terbagi dalam dua pilar utama yang harus berjalan sinergis:
- Kepaniteraan (Core Business): Fokus pada kinerja teknis peradilan, mulai dari ketepatan data di aplikasi SIPP, efektivitas mediasi, pelaksanaan e-court, hingga kecepatan penyelesaian perkara dan minutasi putusan.
- Kesekretariatan (Supporting Unit): Menyangkut manajemen, administrasi, dan dukungan operasional, seperti perencanaan anggaran, kelancaran penggajian, pencairan DIPA, hingga pelaporan keuangan yang akuntabel.
Kunci Sukses: Integritas dan Penghargaan yang Layak
Ketua PA Bojonegoro, Bapak Mufi Ahmad Baihaqi, menyambut kabar ini dengan bangga. Menurutnya, keberhasilan mempertahankan posisi elite di tengah volume perkara yang tinggi (ciri khas PA Kelas I A) adalah hasil dari komitmen yang tak kenal lelah. “Kami sudah berusaha untuk bekerja sesuai dengan aturan yang ada, berupaya untuk menjaga integritas serta mengupayakan diri dengan kinerja terbaik,” ujar beliau. “Dan apa yang telah kami usahakan secara maksimal kini terwujud menjadi prestasi yang membanggakan bagi kami dan sebagai kebanggaan bagi masyarakat Bojonegoro.”
Ketua PA Bojonegoro juga menegaskan bahwa mempertahankan performa ini butuh konsistensi tinggi, yang diwujudkan melalui:
- Mitigasi Manajemen Risiko dan perbaikan responsif atas setiap penyimpangan;
- Penerapan tegas reward and punishment kepada seluruh pemangku kepentingan;
- Komitmen tak terpisahkan untuk menjaga integritas dan membebaskan diri dari Korupsi, Kolusi, Nepotisme, dan Gratifikasi (KKN-G).
“Ternyata PA Bojonegoro bukan satuan kerja yang ecek-ecek, akan tetapi satuan kerja yang mempantaskan diri untuk dihargai dan bisa diandalkan,” tutup beliau, menegaskan bahwa pencapaian ini adalah bukti nyata pelayanan prima bagi masyarakat Bojonegoro.
Penulis : Sandhy Sugijanto (Panitera Muda Hukum).
